Apa perbedaan antara agama-agama zaman dulu yakni dinamisme, animisme dan politeisme dengan agama yang lebih modern yakni monoteisme?
Dalam agama dinamisme, animisme, dan politeisme, tuhan bisa disogok. Misalnya dalam animisme kalau kita pengen beruntung atau terhindar dari bahaya, siapkan sesaji. Nanti roh halus yang kita beri sesaji senang, dan kita diberi keberuntungan dan dihindarkan dari bahaya. Dalam politeisme pun begitu, kita menyembah dewa-dewi lalu melakukan ritual-ritual dengan harapan mereka senang. Kalau mereka senang maka mereka akan baik ke kita.
Dalam monoteisme tidak seperti itu. Tuhan dalam monoteisme tidak bisa disogok atau diatur-atur oleh kita. Tuhan dalam monoteisme tidak transaksional. Dalam animisme misalnya kalau mau kaya bisa, tapi nanti kasih tumbal, jadilah pesugihan. Tuhan dalam monoteisme adalah Tuhan Sang Pencipta yang Maha Kuasa atas makhluk-makhluknya. Oleh karena itu Dia tidak bisa disogok dengan amalan-amalan kita, namun kalau kita ingin selamat, maka kita harus sepenuhnya menyerahkan diri kepadaNya. Menyerahkan diri itu dalam bahasa arab disebut "Islam". Cara menyerahkan diri kepadaNya adalah dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Loh, Tuhannya monoteis gak bisa disogok? Lalu bukankah kita sholat, zakat, puasa untuk menyenangkan Tuhan? Eits.. Kata siapa, ibadah-ibadah ritual yang kita lakukan hakikatnya untuk kepentingan kita sendiri, bukan untuk Tuhan. Sholat membuat hati kita senantiasa ingat kepadaNya sehingga hidup kita tenang. Zakat melatih empati kita dan puasa melatih pengendalian diri. Dalam artian, walaupun seluruh manusia tidak beribadah kepadaNya, gak masalah bagiNya. Toh bukan Tuhan yang butuh kita, tapi kita yang butuh kepadaNya.
Dalam agama dinamisme, animisme, dan politeisme, tuhan bisa disogok. Misalnya dalam animisme kalau kita pengen beruntung atau terhindar dari bahaya, siapkan sesaji. Nanti roh halus yang kita beri sesaji senang, dan kita diberi keberuntungan dan dihindarkan dari bahaya. Dalam politeisme pun begitu, kita menyembah dewa-dewi lalu melakukan ritual-ritual dengan harapan mereka senang. Kalau mereka senang maka mereka akan baik ke kita.
Dalam monoteisme tidak seperti itu. Tuhan dalam monoteisme tidak bisa disogok atau diatur-atur oleh kita. Tuhan dalam monoteisme tidak transaksional. Dalam animisme misalnya kalau mau kaya bisa, tapi nanti kasih tumbal, jadilah pesugihan. Tuhan dalam monoteisme adalah Tuhan Sang Pencipta yang Maha Kuasa atas makhluk-makhluknya. Oleh karena itu Dia tidak bisa disogok dengan amalan-amalan kita, namun kalau kita ingin selamat, maka kita harus sepenuhnya menyerahkan diri kepadaNya. Menyerahkan diri itu dalam bahasa arab disebut "Islam". Cara menyerahkan diri kepadaNya adalah dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Loh, Tuhannya monoteis gak bisa disogok? Lalu bukankah kita sholat, zakat, puasa untuk menyenangkan Tuhan? Eits.. Kata siapa, ibadah-ibadah ritual yang kita lakukan hakikatnya untuk kepentingan kita sendiri, bukan untuk Tuhan. Sholat membuat hati kita senantiasa ingat kepadaNya sehingga hidup kita tenang. Zakat melatih empati kita dan puasa melatih pengendalian diri. Dalam artian, walaupun seluruh manusia tidak beribadah kepadaNya, gak masalah bagiNya. Toh bukan Tuhan yang butuh kita, tapi kita yang butuh kepadaNya.
Posting Komentar untuk "Agama Kuno vs. Agama Modern"