Film Hijab dan Pesan Moral di Dalamnya

Beberapa waktu yang lalu di beberapa website heboh dibahas mengenai Film Hijab. Awalnya saya sama sekali tidak tahu kalau ada film berjudul Hijab yang disutradai Hanung Bramantyo. Namun karena berita-berita tersebut saya jadi tahu. Dalam pemberitaan tersebut, digambarkan bahwa melalui film hijab Hanung tengah menghina Islam khususnya hijab yang dipakai kaum muslimah. Tentu kita sudah mafhum bahwa Hanung memang dikenal kontoversial misalnya dengan film tanda tanya atau cinta tapi beda.Karena saya penasaran, maka saya tonton film Hijab itu.

Setelah saya menonton film Hijab, saya faham kenapa ada komentar sinis terhadap film tersebut, namun film Hijab ternyata tidak nyeleneh kok, masih bisa dimaklumi. Hanung memang sedikit nakal, misalnya dalam adegan gadis hidayah, dimana salah seorang pemain yang asalnya tidak berjilbab, karena ikut semacam ceramah agama dia merasa beda sendiri. Besoknya gadis ini hadir lagi dengan berjilbab, dan ustadzahnya langsung memujinya, dikenallah dia sebagai gadis hidayah. Si gadis hidayah yang menjadi salah satu pemeran utama ini menyatakan bahwa dia berjilbab karena terjebak dengan kejadian tadi.

Lalu ada lagi adegan dimana Hanung seakan menyindiri dirinya sendiri. Ada seorang pemain yang berperan sebagai sutradara yang suka buat film kontroversial. Film kontroversial itu berisi seorang transgender berjilbab yang bercinta dengan binatang. Film tersebut langsung didemo oleh ormas agama, namun ternyata film tersebut menang di festival film Paris. 

Film hijab ini lebih cenderung bernuansa komedi, walau yang main bukan pelawak, sehingga tidak terlalu lucu juga, namun cukup menghibur. Nah, di luar hal-hal yang nakal di atas, ada pesan moral yang sebenarnya bisa kita dapat dalam film ini. Tentu saya menyampaikan ini bukan kepada yang sudah nonton, buat yang sudah nonton tentu masing-masing bisa menyimpulkan sendiri pesan moralnya. 

Bagi saya pesan inti yang ingin disampaikan dalam Film Hijab ada 2:

Pertama, relasi suami istri di dalam keluarga. Dalam film ini diceritakan bahwa suami dari Zaskya Adya Mecca dalam Film ini sangat konservatif soal relasi suami istri. Dikarenakan dia seorang keturunan Arab yang sangat memegang teguh ajaran agama, pokoknya istri tidak boleh bekerja di luar rumah, haram! kata dia. Nah, suami Zaskia ini membuat suami dari 2 pemeran lainnya juga terpengaruh dan menjadi protektif terhadap istrinya. Namun ternyata 3 orang pemain hijab ini merasa bosan dan jenuh dikekang, akhirnya mereka memutuskan melakukan bisnis hijab tanpa sepengetahuan suami mereka.

Kedua, pola komunikasi suami istri dalam rumah tangga. Menurut saya disinilah poin pentingnya, setelah mereka membuat butik hijab, permasalahan kemudian muncul. Akar masalahnya adalah para istri tidak membangun komunikasi dengan suami. Memang alasan para istri tidak mau berkomunikasi karena takut dimarahi, namun ternyata ketahuan juga. Sejak awal memulai bisnis hijab, sudah ada kebohongan-kebohongan yang dilakukan para istri. Puncak dari pemasalahannya adalah saat urusan rumah tangga terabaikan karena istri terlalu sibuk bisnis dan karir suami yang asalnya bagus tiba-tiba jatuh karena kurangnya dukungan istri.

Namun di akhir cerita mereka semua menyadari kesalahan masing-masing dan bisa memperbaiki, akhirnya suami dan istri bisa berdialog dan berkolaborasi tanpa ada prasangka dan ketakutan seperti sebelumnya. Penasaran? Ya mending tonton sendiri.


Posting Komentar untuk "Film Hijab dan Pesan Moral di Dalamnya"