Pendahuluan
Pendidikan sangat penting bagi manusia karena dapat mengembangkan sumber daya manusia dalam bidang ekonomi dan transformasi sosial. Peran pendidikan dalam ekonomi dapat dihubungkan dengan konsep human capital. Dalam konsep ini, dijelaskan bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan efisiensi pekerja dalam kegiatan ekonomi seperti produksi.
Pengertian Human Capital
Human capital dapat diartikan sebagai kemampuan,
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman individu dari karyawan dan manajer
sebuah perusahaan yang relevan untuk aktifitasnya di perusahaan, serta
kemampuan untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman melalui
pembelajaran secara individual. (Dess dan Picken 2000:8)
Menurut Babalola (2003) ada 3 alasan mengapa perusahaan
perlu berinvestasi dalam bidang human capital:
1. Generasi
baru harus diberi pengetahuan yang sesuai dengan zamannya, pengetahuan yang
telah berkembang dari generasi sebelumnya.
2. Generasi
baru harus diberi pemahaman bagaimana pengetahuan yang ada digunakan untuk
mengembangkan produk baru, untuk metode dan proses produksi baru dan pelayanan
sosial.
3. Generasi
baru harus didorong untuk mengembangkan gagasan, metode dan produk baru dengan
pendekatan yang kreatif.
Selain dari human capital, maka harus ada juga social capital dan organizational capital. 3 capital ini tergabung dalam intellectual capital.
Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah proses
menanamkan sesuatu ke dalam jiwa manusia. (SMN. Al Attas) Ada 3 unsur dari
pendidikan, yaitu : Proses (metode dan system pendidikan), Content (materi yang
diajarkan), dan Human sebagai pelaku dan objek pendidikan.
Dalam perspektif kapitalis,
pendidikan bertujuan sekedar untuk memenuhi kebutuhan industry saja. Manusia
disamakan dengan mesin factor produksi. Sementara dalam perspektif Islam,
pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang bisa menjadi pemimpin bagi
lingkungannya dan membawa kepada fallah di dunia dan akhirat.
Membangun Modal Sosial Berbasis Islam
Pendahuluan
Tujuan manusia hidup mencapai
kesejahteraan (welfare). Welfare adalah suatu keadaan yang abstrak,
merujuk kepada suatu keadaan yang merefleksikan eksisnya kebahagian dan
kepuasan manusia (Jhingan, 1983). Untuk mencapai kesejahteraan, manusia
memerlukan orang lain dan tidak bisa bergantung hanya kepada dirinya sendiri
(mahluk sosial). Kajian mengenai modal sosial dalam pembangunan ekonomi masih
relatif baru.
Modal adalah bagian penting dalam
aktivitas ekonomi, yang terdiri dari 3 komponen penting, yaitu:
- Dana
- Sumber Daya Manusia
- Modal fisik
Definisi Modal Sosial
•
Kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi
mencapai tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi disebut MODAL
SOSIAL. Kemampuan bekerjasama muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah
masyarakat atau di bagian – bagian paling kecil dalam masyarakat.
•
Menurut James Coleman yang dikutip oleh Francis Fukuyama, modal sosial adalah
kemampuan masyarakat bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama di dalam
berbagai kelompok organisasi.
•
Menurut Putnam (1993), modal sosial adalah norma
dan jaringan yang melancarkan interaksi dan transaksi sosial sehingga segala urusan bersama
masyarakat dapat diselenggarakan dengan
mudah.
•
Modal sosial yaitu kepercayaan, kebersamaan,
toleransi dan saling bantu antara individu pada umumnya.
•
Fukuyama (1995; 1999) mendefinisikan modal
sosial sebagai seperangkat norma atau nilai informal yang dimiliki bersama oleh
para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama diantara
mereka. Kunci dari modal sosial adalah trust atau kepercayaan. Dengan trust,
lanjut Fukuyama, orang-orang bisa bekerjasama dengan baik. Karena ada kesediaan
diantara mereka untuk menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi. Trust bagaikan energi yang dapat membuat kelompok masyarakat atau
organisasi dapat bertahan. Trust yang rendah mengakibatkan banyak energi
terbuang karena dipergunakan untuk mengatasi konflik yang berkepanjangan.
Dua Wajah Modal Sosial
Modal sosial
bisa positif dan bisa negative. Contoh modal sosial positif adanya tradisi
keluarga besar di masyarakat kita sehingga dapat meredam anarkisme akibat
pengangguran misalnya. Sementara contoh modal sosial negative misalnya saling
melindungi dalam kasus korupsi.
Membangun Modal Sosial
Berbasis Islam
•
Membangun Masyarakat Madani seperti yang
dibangun oleh Rasulullah SAW dengan menjunjung nilai peradaban yang baik,
tatanan sosial berbasis akhlak yang baik
dan jaminan hak dan kewajiban individu dalam masyarakat.
•
Membangun SDM yang berwawasan Islam dengan
memahami konsep manusia secara komprehensif.
•
Perlu memahami variabel-variabel yang
menimbulkan modal sosial positif di masyarakat seperti pemahaman tentang
ZISWAF.
Dalil-dalil Modal Sosial
•
”Hendaklah
kamu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling
membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras dalam hukuman-Nya.” (Al-Maidah:2).
•
Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seumpama
bangunan saling mengokohkan satu dengan yang lain. (Kemudian Rasulullah Saw
merapatkan jari-jari tangan beliau). (Mutafaq'alaih)
•
Kaum muslimin ibarat satu tangan terhadap
orang-orang yang di luar mereka. (HR. Asysyihaab)
•
Kekuatan disertakan kepada jama'ah. Barangsiapa
menyimpang (serong dan memisahkan diri) maka dia menyimpang menuju neraka. (HR.
Tirmidzi)
•
Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan
rezeki kecuali karena orang-orang yang lemah dari kalangan kamu. (HR. Bukhari)
•
Pertolonganmu terhadap orang lemah adalah
sodaqoh yang paling afdol. (HR. Ibnu Abi Ad-Dunia dan Asysyihaab)
•
Allah selalu menolong orang selama orang itu
selalu menolong saudaranya (semuslim). (HR. Ahmad)
•
Seorang menjadi kuat karena banyak kawannya.
(HR. Ibnu Abi Ad-Dunia dan Asysyihaab)
Definisi Expertise (Keahlian)
Level optimal bagi manusia saat
dia melakukan aktifitas yang spesifik. (Swanson, 1994, p. 94). Kesuksesan
sebuah bisnis bergantung pada sejauh mana perusahaan memanfaatkan keahlian dari
para karyawannya.
3 Komponen dasar dari expertise adalah pengetahuan, pengalaman
dan pemecahan masalah.
Globalisasi dan Pembangunan Manusia
Ada banyak definisi dari
globalisasi, diantaranya adalah proses perluasan dan percepatan keterhubungan
bagian-bagian dunia dalam segala aspek kehidupan, dari mulai budaya sampai
kejahatan, dari mulai keuangan sampai lingkungan hidup. Dalam globalisasi di
dalamnya terdapat perubahan relasi sosial dan transaksi, serta dimungkinkan
interaksi antar benua dan wilayah.
Sisi negative dari globalisasi
antara lain: Hegemoni USA, ketamakan perusahaan, kehilangan pekerjaan, tidak
seimbangnya perdagangan, ruginya pertanian dan usaha kecil.
Sisi positif globalisasi antara
lain: bertambahnya lapangan kerja, upah yang lebih rendah, barang yang lebih
murah dan lebih banyaknya sector jasa.
Globalisasi berpengaruh terhadap
sumber daya manusia. Dalam era globalisasi, SDM dituntut semakin produktif dan
berdaya saing.
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Manusia
Pada masa merkantilisme,
pertumbuhan ekonomi ditandai dengan surplus perdagangan internasional.
Penghitungan perekonomian di mulai dari sebelum perang dunia kedua yakni pada
1937 oleh Simon Kuznet. Penghitungan ini dinamakan dengan system of national
account (SNA). Menurut Keynes, hal yang menunjang pertumbuhan ekonomi adalah
saving dan investment. Sementara menurut Schumpeter, teknologi berperan penting
dalam pertumbuhan ekonomi. Pada masa kontemporer, teori pertumbuhan Robert
Solow dan neoliberal menjadi popular.
Dalam perekonomian modern,
pertumbuhan dihitung berdasarkan agregat, bukan secara individual. Dalam pandangan
neo klasik, kesejahteraan dimulai dari individu. Kumpulan individu yang
sejahtera akan membuat masyarakat yang sejahtera. Berbeda dengan konsep
pertumbuhan ekonomi, konsep pembangunan manusia memaknai kesejahteraan dalam
banyak aspek, bukan hanya ekonomi.
Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi
antara lain:
1.
Tingginya saving dan investment
2.
Pengembangan teknologi
3.
Inovasi dalam berbagai bidang
4.
Dimensi pembangunan manusia
5.
Pengembangan ekspor
6.
Alokasi ekonomi yang efisien
7.
Pemerintahan yang bersih
8.
Dll.
Pertumbuhan ekonomi berpengaruh
terhadap pembangunan manusia. Contohnya adalah kesehatan dan pendidikan.
Kesehatan dan pendidikan tidak dapat dibangun kecuali dengan pertumbuhan
ekonomi yang baik. Pertumbuhan ekonomi yang baik dapat meningkatkan kualitas
kesehatan dan pendidikan. Hal ini menjadi seperti lingkaran yang saling
berhubungan.
Posting Komentar untuk "Urgensi Pendidikan untuk Pembangunan Human Capital"